Awal Bulan 23 Orang Terserang DB, Tandes dan Wonokromo Tertinggi

SURABAYATIMES – Pemkot Surabaya menggelar apel gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digelar di Lapangan Thor, Jumat (1/2/2019). Apel itu dihadiri oleh 5.116 kader yang terdiri dari kader Bumantik, Rumantik (Guru Pemantau Jentik), Wamantik (Siswa Pemantau Jentik), LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), dan pihak kecamatan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menjelaskan sebetulnya demam berdarah itu bisa dicegah. “Makanya, saya mohon dengan hormat untuk selalu menghindarkan keluarga dan tetangga kita dari DBD. Saya tidak ingin ada korban lagi di Surabaya,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.
Saat sambutan itu pula, Wali Kota Risma menjelaskan ada dua kecamatan di Surabaya yang angka penderita demam berdarahnya tertinggi, yaitu Kecamatan Tandes dan Kecamatan Wonokromo. Bahkan, pada saat itu Camat Tandes Dodot Wahluyo dan Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto dipanggil ke hadapan Wali Kota Risma yang sedang sambutan di panggung. Dua camat itu pun berdiri di hadapan Wali Kota Risma hingga apel PSN itu selesai.
“Dua kecamatan ini yang tertinggi jumlah kasusnya. Jadi, ayo terus bergerak. Buktikan kalau kita bisa memberantas DBD. Ayo kita kasik rambu-rambu ke nyamuk-nyamuk itu, dilarang masuk Surabaya,” tegasnya.
Menurut Wali Kota Risma, apabila berusaha memberantas DBD, maka tidak hanya mendapatkan manfaat di dunia, tapi juga bisa mendapatkan pahala di akhirat nanti. Bahkan, ia mengaku apabila berbuat baik kepada sesama manusia, maka Wali Kota Risma yakin tuhan tidak akan tinggal diam.
“Bayangkan kalau itu kepala keluarga dan sampek kejadian meninggal dunia. Maka anak-anaknya akan jadi anak yatim piatu dan kemungkinan kalau ibunya tidak bisa membiayai sekolah akan putus sekolah. Kalau sudah putus sekolah lalu akan jadi anak nakal, sehingga kita juga ikut salah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Drg. Febria Rachmanita menjelaskan pada Bulan Januari 2019 ini, awalnya hanya ada 12 penderita demam berdarah. Lalu bertambah lagi sekarang menjadi 23 orang, dan 3 diantaranya masih inveksi DBD. “Jumlah ini memang menurun dibanding Januari 2018 yang jumlahnya mencapai 42 kasus. Saat ini hanya 23 orang. Jadi, dari 31 kecamatan ada 11 kecamatan yang ada penderita DBD-nya,” kata Feni-sapaan Febria Rachmanita.
Ia juga menjelaskan bahwa Kecamatan Tandes yang dibilang tertinggi oleh Wali Kota Risma, ternyata saat ini ada 5 orang yang terkena DBD. Sedangkan tertinggi kedua adalah Wonokromo yang ada 4 orang yang terkena DBD. “Oleh karena itu, di hampir semua kecamatan di Surabaya, terutama di Tandes dan Wonokromo diminta untuk terus gencar mencegah DBD ini,” kata dia.
Hingga saat ini, lanjut dia, ada 23 ribu kader Bumantik di seluruh daerah di Kota Surabaya. Mereka setiap minggu sekali dan ada yang seminggu dua kali turun ke rumah-rumah warga untuk memantau jentik. “Mereka ini sukarelawan yang dengan ikhlas memantau jentik demi memberantas DBD ini,” pungkasnya.
-
Pemkot Gunakan Digital Library, Kini Semua Perpustakaan di Surabaya Terintegrasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengembangkan sistem untuk memonitor dan mempermudah pelayanan perpustakaan dan Taman Baca Masyarakat (TBM) di Surabaya.
-
Peras Pegawai Negeri yang Tepergok Bersama Wanita di Hotel, Oknum Wartawan Dicokok
Puji ditangkap setelah melakukan tindak pidana pemerasan dan pengancaman terhadap KM, ASN (aparatur sipil negara) di Blitar, yang juga warga Udanawu, Kabupaten Blitar.
-
Berawal dari Hobi, Mahasiswa Ini Putuskan Buka Franchise Kopi
Generasi milineal jaman now memang dituntut untuk memiliki daya kreativitas yang mumpuni serta cerdas dalam melihat potensi. Seperti yang dilakukan oleh Reyhan Ghazy Respati atau yang akrab dengan panggilan Ano bersama rekannya Theo W.
-
Percepat Penataan dan Pengamanan Aset, NU Kota Surabaya MoU Dengan BPN
Dalam rangka percepatan pengurusan hak dan penerbitan sertifikat tanah organisasi, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya menandatangani kerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) 1 dan 2 Kota Surabaya,
-
Gubernur Khofifah Ingin Penguatan Bakorwil untuk Pelayanan Masyarakat di Pinggir Daerah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan visi dan misi untuk Jatim di hadapan Pimpinan dan Anggota DPRD Jatim.
-
Samakan dengan Kasus Korupsi di Malang, Pakar Minta KPK Tangani Korupsi Jasmas DPRD Surabaya
Memasuki tahun 2019 ini kasus dugaan korupsi dana aspirasi masyarakat (jasmas) DPRD Surabaya belum menunjukkan kejelasan. Kasus seakan jalan ditempat.
-
Polisi Bawa Suami Pembunuh Anak-Istri ke RS Bhayangkara
Perbuatan Nardian yang tega menghabisi nyawa istri dan anak kandungnya sendiri mengundang berbagai pertanyaan, terutama motif pelaku saat melakukan tindakan keji tersebut.
-
Debat Capres Kedua Diwarnai Ledakan Bom, Ini Ceritanya
Debat Calon Presiden (Capres) kedua malam ini yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) nampaknya tidak sepenuhnya aman. Dalam nonton bareng debat yang ada di Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno itu diwarnai dengan ledakan bom sekitar pukul 20.0
-
Angkutan Liar Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Trolly Taxi di Jalur Aktif Kereta
Transportasi publik merupakan salah satu sarana terpenting di setiap negera di dunia.
-
Suami di Blitar Tega Bunuh Istri dan Anak Balitanya dengan Cara Sadis
Awal tahun yang kelam bagi pasangan suami istri Nardian (38) dan Sri Dewi (38) asal Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
-
Telusuri Sungai Brantas Surabaya, Gubernur Temukan Banyak Popok dan Sampah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong seluruh elemen masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan sungai. Alasannya, masih banyak terdapat sampah di sepanjang aliran sungai. Dimana sungai merupakan sumber kehidupan, baik bagi manusia, maup
-
Joint Cultural Performence Misi Budaya Putra dan Cucu Bung Karno di Negeri Kamboja
Hubungan diplomatik budaya antara Indonesia dan Kamboja terus terjalin.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]surabayatimes.com | marketing[at]surabayatimes.com